Oleh: Yuslisul
Ujian sekolah telah usai. Hari senin besok adalah hari pertama sekolah
libur. Citra adalah seorang murid dari SD Bulupadang 3. Ketika liburan, sekolah
Citra sering mengadakan program liburan bersama. Biasanya pergi rekreasi ke tempat
wisata seperti pantai, kebun binatang, museum, gunung, dan tempat wisata
lainnya. Liburan sekolah Citra kali ini adalah pergi ke kolam renang Pagora
yang ada di Kediri. Citra bersikeras untuk tidak mengikuti liburan sekolah
dengan berbagai alasan.
“Citra, ibu tadi ketemu sama Ibu
guru katanya kamu nggak ikut liburan bersama ya? Kenapa Citra nggak ikut?” tanya
ibu dengan nada halus.
“Citra nggak mau ikut, Bunda. Citra
takut.”
“Apa yang Citra takutkan?
Liburan bersama kan bisa dipakai untuk jalan-jalan. Lumayan, Citra bisa tahu
tempat wisata yang lain,”celetuk Bunda memberi penjelasan.
“Tapi Citra nggak mau ikut,
Bunda. Liburannya pergi ke kolam renang. Citra takut,”kata Citra sambil memeluk
bundanya.
Ingatan bunda berlari menyusuri
memory masa lalu ketika Citra baru berusia 5 tahun. Dibelainya rambut putri
semata wayangnya itu kemudian menyunggingkan senyum.
***
“Nina, kamu rekreasi besok bawa
bekal apa saja ke Pagora?”tanya Angga.
“Aku mau bawa pelampung untuk
berenang. Aku punya pelampung berbentuk bebek warnanya pink. Kalau kamu bawa
apa saja Angga?”celetuk Nina balik bertanya.
“Aku mau bawa baju ganti
kesukaanku. Kalau Citra mau bawa apa saja?”
“Aku nggak ikut rekreasi,”jawab Citra
melas.
“Kenapa Citra nggak ikut
rekreasi?” tanya Balya penasaran.
“Citra nggak bisa berenang, Ya.”
“Tenang saja. Citra bisa Nina
ajarin kok. Nina bisa pakai dua macam gaya. Citra ikut ya?”
Citra menggeleng.
“Citra, nanti aku juga mau
ngajarin kamu cara berenang yang baik dan benar,” timpal Angga tidak mau kalah
menyemangati Citra untuk mau ikut.
“Tapi Citra nggak bisa ikut.”
“Ayolah Citra. Kita ikut
sama-sama biar rame.”
Citra hanya diam.
***
Pemberangkatan pun dilaksanakan.
Citra nggak hadir hari ini. Tapi Bunda punya rencana lain. Bunda mengajak Citra
untuk pergi jalan-jalan. Meskipun Citra nggak bisa ikut rekreasi bersama
teman-temannya tapi Citra bisa berlibur dengan Bundanya.
“Bunda ajak Citra kemana?” tanya
Citra penasaran.
“Bunda mengajak Citra ke tempat
yang Citra inginkan.”
Citra berpikir
panjang dengan memainkan imajinasinya membayangkan tempat yang dia inginkan.
“Pasti Bunda mau mengajak Citra
pergi ke waduk. Iya kan, Bun?” Tanya Citra.
Bunda hanya tersenyum. Bunda
bercerita tentang seekor kuda laut yang trauma karena ombak menelan keluarganya
satu persatu. Mulai dari adiknya, sampai orang tuanya. Kuda laut itu bernama
Hugo. Semenjak itu Hugo sakit-sakitan karena selama lebih dari setahun Hugo
tidak pernah pergi ke laut. Hugo menjalani hari-harinya dengan penuh
kesendirian. Suatu hari ketika sedang menyusuri pantai untuk sekedar melepas
kepergian dan kerinduan pada keluarganya, “Hugo tolong, Sasa (seekor kuda laut
teman Hugo) hendak tertelan ombak” teriak tira, teman Hugo yang pada saat itu
sedang bermain di pantai. Terlintas dua sisi pikiran Hugo yang saling
berseteru, Menyelamatkan temannya tersebut dengan pilihan hidup atau mati atau Sasa
yang akan mati karena Hugo masih trauma. Akhirnya naluri Hugo muncul dan dia
melawan rasa takutnya demi menyelamatkan Sasa temannya. Dengan keberanian Hugo akhirnya
Sasa selamat.
“Bunda, Hugo berani banget
ya?”kata Citra menyimpulkan.
“Citra tahu nggak kenapa Bunda cerita
tentang Hugo?”
“Bunda pengen Citra bisa kayak
Hugo.”jawab Citra.
“Citra, keberanian adalah
menantang rasa takut. Hugo berhasil menakhlukkan trauma selama setahun dengan
menantang rasa takutnya. Citra pun begitu. Kalau Citra mau, Citra masih bisa
berenang kok.”
“Bunda, Citra mau berenang,”kata
Citra dengan mantap.
Seketika Bunda memeluk Citra dan
memberitahukan bahwa Ibu Guru sudah menunggu Citra di Pagora. Ketika sampai
Citra mendapat sambutan riuh dari teman-temannya. Citra berganti pakaian renang
dan bergabung dengan teman-temannya yang sudah lebih dahulu bermain air. Dan
Bundapun tersenyum kepada Citra.. ^_^